fisika



Kenapa Dulu Kita Membenci Pelajaran FISIKA?
Saat masih duduk dibangku SMA mata pelajaran yang saya tidak suka yaitu FISIKA, karena banyaknya rumus yang ada, satu judul materi saja bisa sampai lima rumus yang digunakan. Tidak bisa dipungkiri bahwa pelajaran fisika adalah salah satu pelajarang yang paling dihindari banyak siswa terutama saya sendiri. Dulu saya suka mengantuk jika waktunya pelajaran fisika, bagi saya itu sangat membosankan. Banyak kisah-kisah yang tidak menyenangkan yang terjadi saat menjalani pelajaran fisika di sekolah bahkan saat sudah masuk universitaspun masih ada fisika dan itu benar-benar membuat saya kesal. Saya kira saat saya masuk kimia, fisika tidak akan ada lagi ternyata fisika dan kimia saling berhubungan.
Keadaan ini sungguh ironis mengingat fisika adalah salah satu ilmu yang harus dikuasai bagi mereka yang ingin kuliah di perguruan tinggi dalam bidang eksakta. Coba bayang kan bagaimana sulitnya mahasiswa yang mengambil kuliah di bidang tersebut. Selam ini kita juga tidak pernah mau mengakui bahwa pelajaran fisika di SMA adalah sulit. Karena kita selalu mengatakan tidak ada pelajaran yang sulit kalau pelajaran tersebut dipelajari dengan rajin dan sungguh-sungguh tanpa pernah mau melihat bagaimana sulitnya siswa SMA mempelajari dan memahami pelajaran fisika disekolah begitu juga dengan saya yang sulit memahami pelajaran fisika bahkan sampai sudah masuk universitas sekalipun. Bisa jadi karena sulitnya memahami fiska itulah yang menyebabkan saya membenci fisika.
Saya melihat buku pelajaran fisika yang saya gunakan dulu saat masih duduk di bangku SMA, walaupun penampilan fisik dari buku tersebut sangat menarik tetapi tidak demikian dengan isinya, bagi saya saat membuka buku fisika hap pertama yang terlintas dalam benak saya yaitu “pasti banyak banget rumusnya”. Pertama kali saya melihat buku tersebut saya kagum karena dari penampilan luarnya sangat menarik dan saya fikir isi di dalamnya pun akan menarik, tapi ternyata sangat membosankan bahkan saya tidak mau berlama-lama mebaca buku tersebut. Guru atau dosen adalah sebagai ujung tombak, kita harus mengakui bahwa guru atau dosen berperan besar dalam menjadikan pelajaran fisika sulit dak tidak menarik minat siswa untuk mempeajarinya. Fakta ini didukung oleh pendapat banyak siswa sekolah maupun mahasiswa termasuk saya yang pernah saya temui.
Dari pengalaman saya dulu saat di SMA, banyaknya guru fisika yang tidak mempunyai motivasi dan semangat untuk mengajar pelajaran fisika, bahkan cenderung membiarkan siswanya mau mengerti atau tidak dengan pelajaran tersebut. Bahkan saat di universitas pun begitu, entah malah atau suatu hal yang lain dosen sering tidak hadir dikelas dan walaupun hadir tidak memberikan pelajaran sesuai dengan waktu yang tersedia. Sering waktu pelajaran di kelas diisi dengan mencatat ataupun mengerjakan tugas tanpa di beri wawasan secukunya tentang materi tersebut, walaupun saya sudah mahasiswa tetapi juga membutuhkan wawasan materi dari dosen bukan hanya mengharuskan mahasiswa mencari sendiri. Saya tahu, mahasiswa di haruskan lebih reatif dan aktif dalam belajar, namu juga sangat membutuhkan bimbingan dari dosen. Ini bisa jadi terjadi pada semua pelajaran bukan hanya pelajaran fisika saja.
Namun, selama saya mengikuti semester antara ini, saya mulai tertarik dengan fisika karena banyak proyek-proyek yang di berikan yang sebelumnya belum pernah diberikan oleh dosen manapun. Contohnya membuat video percobaan sederhana, artikel, bahkan membuat cerita ini. Selama ini yang saya tahu fisika itu banyak sekali rumusnya, bahkan sekali dengar nama fisika sudah membuat saya tidak semangat untuk belajar. Metode yang digunakan pada saat semester antara ini berbeda dengan metode yang digunakan pada saat perkuliahan, memang masih ada sedik kesamaan seperti presentasi, membuat makalah dan ppt. Tapi difikir-fikir, presentasi itu pastilah ada disetiap metode yang digunakan karena sekarang jenjang pendidikin yang saya tepuh lebih tinggi dari pada SMA, dan mengharuskan kita untuk pandai berbicara di depan banyak orang agar kita nantinya siap menghadapi dunia kerja yang menuntut kita untuk banyak berbicara dan bertemu berbagai orang.
Mungkin seharusnya semua mata pelajaran menggunakan metode seperti yang di gunakan saat semester antara, agar dapat mengikuti perkembangan dan menjadikan dunia pendidikan di Indonesia ini lebih maju lagi.

Komentar